Selasa, 11 Januari 2011

Sejarah Kota Bangun (Sri Bangun) Sebuah Kerajaan Dengan Corak Budha




Kota Bangun terletak sekitar 88 Km dari Tenggarong Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, terletak di sisi kiri mudik Sungai Mahakam. Merupakan sebuah daerah yang memiliki sejarah peradaban lama. Bekas wilayah Kerajaan Sri Bangun dengan Rajanya yang paling terkenal bernama Qeva.

diperkirakan merupakan negeri bawahan dari Kerajaan Martadipura, namun berbeda dengan Martadipura yang Hindu, Kerajaan ini malah menunjukkan corak sebagai Kerajaan Budha dengan ditemukannya beberapa peninggalan seperti Arca Budha Pengembara dari Perunggu, dan Patung Lembu Nandi yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai Singa Noleh.

Keberadaan Patung Lembu Nandi itu terletak di sebuah dataran tinggi yang berhadapan langsung dengan Sungai Mahakam, di mana pada arah Ulunya ada sebuah Danau yang bernama Kedang Murung kawasan ini sekarang dikenal sebagai Situs Sri Bangun.

Strategisnya Situs Sri Bangun ini juga dimanfaatkan Sultan Kutai Kartanegara Aji Muhammad Salehuddin, sebagai wadah pengungsian ketika kalah perang melawan Pasukan Belanda pada tahun 1844. Ditempat itu Sultan bersama keluarga dan mentrinya beserta Ratusan Pengawal membangun kubu pertahanan serta beberapa istana sementara.

Situs Sri Bangun ini hingga sekarang tetap di keramatkan penduduk Kutai Kartanegara, karena dipercaya Kerajaan Sri Bangun yang memang misterius tersebut, hingga kini masih ada secara gaib. Banyak warga yang telah melihat bayangan Istana megah di wilayah pada waktu-waktu tertentu, terkadang pula ditemukan beberapa lelaki dan wanita misterius yang apabila diikuti menghilang begitu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar